F1 GP Emilia Romagna: Lima Poin Menarik Jelang Akhir Pekan di Imola

Formula 1 memasuki kalender Eropa yang dimulai dengan F1 GP Emilia Romagna di Imola. Crash.net merangkum lima poin menarik jelang balapan akhir pekan ini, apa saja?
F1 GP Emilia Romagna: Lima Poin Menarik Jelang Akhir Pekan di Imola

Setelah rehat tiga pekan, Formula 1 kembali ke Eropa dengan F1 GP Emilia Romagna di Sirkuit Imola, yang berpotensi menghadirkan pertarungan menarik seperti balapan pembuka di Bahrain.

Mulai dari pertarungan keras berat Hamilton vs Verstappen, performa Ferrari di balapan kandang, sampai geliat AlphaTauri sebagai kuda hitam, menjadi beberapa alur cerita menarik di Grand Prix Emilia Romagna. Untuk lebih jelasnya, simak rangkuman Crash.net di bawah ini.

1. Hamilson vs Verstappen II

Bahrain menjadi pembuka musim yang luar biasa saat Lewis Hamilton dan Max Verstappen berduel untuk meraih kemenangan, dengan juara dunia tujuh kali itu unggul tipis untuk memulai kampanye dengan kemenangan awal bagi Mercedes.

Remote video URL

Terlepas dari kemenangan Hamilton, Mercedes menegaskan Red Bull memiliki mobil yang lebih baik di tahun 2021, dan bersiap menghadapi pertarungan nyata untuk mempertahankan dominasi di era hybrid dengan delapan titel pembalap dan kosntruktor secara beruntun.

Race winner Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 W12 takes the chequered flag at the end of the race ahead of second placed Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB16B.
Race winner Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 W12 takes the chequered…
© xpbimages.com

Verstappen mengambil pole dominan dengan selisih hampir 0,4 detik, dan meski gagal mengkonversinya jadi kemenangan, Red Bull tiba di Imola dengan semangat tinggi, dan bertekad membalas kekalahan Bahrain.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Mercedes benar-benar yakin tidak memiliki kekuatan atas Red Bull sepanjang musim 2021. Apalagi kembali ke Sirkuit Imola, di mana tim secara kebetulan memastikan finis 1-2 setelah Verstappen tersingkir dari posisi dua setelah bannya pecah.

Menyusul awal yang brilian untuk musim yang berpotensi menjadi thriller sampai akhir musim, sepertinya Verstappen dan Hamilton akan kembali menghadirkan pertarungan epik di Imola.

2. Konfirmasi peta persaingan musim 2021?

Peta persaingan antar tim, selain Red Bull dan Mercedes, masih sangat abu-abu pada balapan Bahrain bulan lalu. Maka, salah satu poin penting di F1 GP Emilia Romagna pekan ini adalah mengonfirmasi peta persaingan musim 2021.

Sirkuit Bahrain memiliki kondisi balapan unik, setidaknya jika dibandingkan balapan-balapan Eropa mendatang. Oleh karena itu, masuk akal jika mengatakan peta persaingan musim 2021 akan lebih jelas di sirkuit tradisional seperti Imola, yang membuka rangkaian tur Eropa.

Suhu yang lebih dingin yang dibawa oleh musim semi di Eropa dapat memengaruhi kinerja masing-masing tim, serta layout Imola yang lebih mengalir. Bahkan ada kemungkinan kecil hujan pada hari Sabtu dan Minggu, dan itu akan membuat semuanya semakin menarik.

Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB16B leads Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 W12 and Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21 at the start of the race.
Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB16B leads Lewis Hamilton (GBR)…
© xpbimages.com

3. Rivalitas lawas yang kembali bersemi

Pertarungan lini tengah jelas sulit untuk diterka di Bahrain, dengan lima sampai enam tim terpaut di kisaran 0,01 detik. Namun, tanda-tanda awal mengisyaratkan rivalitas lawas yang kembali bersemi antara McLaren dengan Ferrari. Bedanya, kali ini bukan untuk titel juara dunia, melainkan predikat "raja papan tengah".

McLaren mungkin telah memulai musim lebik baik, tapi jangan terlalu cepat berpikir bahwa mereka akan mendominasi papan tengah. Karena bersamaan dengan McLaren yang memangkas jarak ke Mercedes dan Red Bull, Ferrari juga mendapatkan peningkatan signifikan.

Ferrari berada di atas angin dalam kualifikasi berkat lap yang menakjubkan oleh Charles Leclerc untuk mengambil posisi keempat, sebelum ia merosot kembali ke urutan keenam dalam balapan dengan Lando Norris mengantongi P4 saat bendera finis dikibarkan untuk McLaren.

Setelah start pertama yang hati-hati untuk tim barunya, Carlos Sainz mengakhiri balapan dengan mengejar McLaren milik Daniel Ricciardo, meninggalkan tim Maranello yang sangat termotivasi oleh potensi awal yang datang dari penantang SF21-nya.

Dengan McLaren tampak lebih kuat dalam balapan dan mencari kecepatan lebih di kualifikasi, sifat Imola yang sempit dan berkelok-kelok - yang membuat sulit menyalip - dapat memberi Ferrari kesempatan untuk tetap di depan jika dapat mempertahankan keunggulan kecepatan satu lap di kualifikasi.

Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21.
Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21.
© xpbimages.com

4. AlphaTauri bisa jadi kuda hitam

Performa AlphaTauri dalam tes pra-musim dan balapan pembukaan menunjukkan bahwa itu bisa menjadi paket kejutan di tahun 2021. Setelah mengakhiri pengujian pramusim dengan waktu tercepat kedua, tim satelit Red Bull menegaskan indikasi awal bahwa mereka membangun mobil yang sangat kuat untuk tahun ini di Bahrain.

Penampilan kualifikasi Pierre Gasly menarik perhatian tim lawan, sementara rookie Yuki Tsunoda tampil mengesankan pada perjalanannya ke urutan kesembilan untuk mencetak poin pada debutnya di F1.

Tim ini penuh percaya diri dan tampil tepat di laga lini tengah tahun ini. Ia menargetkan bisa lebih dekat ke baris depan setelah finis ketujuh musim lalu.

AlphaTauri penuh dengan harapan dan optimisme menuju Imola, sirkuit yang hanya berjarak beberapa menit berkendara dari markas di Faenza, dan tempat pengujian ekstensif selama musim dingin sebagai bagian dari upaya untuk membantu Tsunoda melaju dengan cepat.

Yuki Tsunoda (JPN) AlphaTauri AT02.
Yuki Tsunoda (JPN) AlphaTauri AT02.
© xpbimages.com

Dengan AlphaTauri yang sangat akrab dengan Imola, ia harus mampu bekerja keras dan menjadi kompetitif sejak awal. Ini akan menjadi sangat percaya diri setelah Gasly lolos ke posisi keempat yang sangat baik di grid di sana lima bulan lalu.

AlphaTauri memiliki performa yang bagus di tanah Italia, mengumpulkan kedua kemenangannya hingga saat ini di Monza pada tahun 2008 dan 2020. Bisakah itu memunculkan kejutan lain di Imola?

5. Menanti geliat Aston Martin dan Alpine

Saat tim seperti McLaren, Ferrari, AlphaTauri, dan Ferrari menikmati awal musim yang positif di Bahrain, Alpine dan Aston Martin justru babak belur di Bahrain, di mana kedua tim tidak menorehkan poin di Bahrain.

Gagalnya comeback Fernando Alonso karena bungkus sandwich, sampai Esteban Ocon yang diseruduk Sebastian Vettel, dan cuma finis ke-13, seolah menggambarkan derita skuat Enstone di Sakhir.

Dan untuk akhir pekan Imola, Brand Prancis yang sebelumnya bernama Renault, membawa "paket peningkatan yang cukup layak" untuk Imola dengan harapan menemukan beberapa penampilan yang sangat dibutuhkan di tempat yang diklaimnya naik podium pada tahun lalu untuk pulih setelah awal yang mengecewakan.

Aston Martin menuju 2021 dengan harapan tinggi setelah mengklaim kemenangan grand prix pertamanya dan finis keempat dalam kejuaraan konstruktor tahun lalu, tetapi mereka seperti tertampar oleh realita di Bahrain.

Fernando Alonso (ESP) Alpine F1 Team A521 and Lance Stroll (CDN) Aston Martin F1 Team AMR21.
Fernando Alonso (ESP) Alpine F1 Team A521 and Lance Stroll (CDN) Aston…
© xpbimages.com

Keputusan untuk mengadopsi filosofi Mercedes dengan memakai rake rendah tampaknya menjadi bumerang dan menghambat kinerjanya menyusul perubahan aero yang dilakukan pada lantai belakang mobil untuk musim ini.

Dengan perubahan pengembangan skala penuh yang terkunci untuk tahun 2021, Aston Martin perlu membuka beberapa langkah dari tempat lain setelah awal yang mengecewakan untuk kampanye.

Imola akan memberi Aston Martin gagasan yang lebih baik tentang berapa banyak masalah yang ada, dan berapa banyak pekerjaan yang perlu dilakukan selanjutnya untuk memulihkan kinerja.

Read More