Kvyat Merasa Larangan Terhadap Atlet Rusia "Tidak Adil"
FIA mengadakan "pertemuan luar biasa" World Motor Sport Council pada hari Selasa untuk membahas konflik Rusia-Ukraina.
Hal ini dilakukan setelah pernyataan International Olympic Comitee (IOC) yang meminta semua olahraga untuk tidak mengizinkan atlet, pejabat, dan tim Rusia serta Belarusia berkompetisi di acara internasional.
Alhasil, masa depan pembalap Haas Nikita Mazepin berada di bawah ancaman serius. Sementara itu, rencana Kvyat sendiri untuk 2022, membalap di World Endurance Championship (WEC) dengan tim G-Drive LMP2, juga diragukan.
Mantan pembalap Toro Rosso/AlphaTauri dan Red Bull telah berbicara tentang konflik yang tengah berlangsung, dan mengatakan pelarangan atlet dan tim Rusia di kompetisi olahraga internasional akan menajdi "solusi yang tidak adil."
Dalam sebuah posting di akun media sosialnya, Kvyat menulis: “Saya sangat berharap untuk solusi damai untuk situasi ini di Ukraina, dan bahwa kita semua dapat hidup dalam damai. Semoga semua pihak dapat menemukan solusi dengan duduk bersama dan melalui dialog yang saling menghormati.
“Saya ngeri melihat dua negara bersaudara dalam konflik. Saya tidak ingin aksi militer dan perang mempengaruhi masa depan umat manusia. Saya ingin putri saya dan semua anak menikmati dunia yang indah ini.
“Saya juga ingin menyoroti dan menyampaikan kepada semua federasi olahraga di seluruh dunia termasuk IOC bahwa olahraga harus tetap berada di luar politik dan melarang atlet dan tim Rusia untuk berpartisipasi dalam kompetisi dunia adalah solusi yang tidak adil dan bertentangan dengan apa yang diajarkan olahraga pada prinsipnya, persatuan dan perdamaian.
“Siapa lagi kalau bukan kita para olahragawan yang akan membantu merekatkan negara-negara di masa mendatang?”