Mengulas Kandidat Pabrikan Baru di Kelas Hypercar
Setelah salah satu balapan Le Mans terbaik baru-baru ini, Crash.net coba melihat pabrikan lain yang akan meramaikan persaingan Hypercar di masa depan.
Dengan Ferrari, Porsche, Cadillac, Peugeot, Alpine, Lamborghini, BMW, sampai Isotta Franchini berbondong-bondong memasuki kelas Hypercar dalam dua tahun terakhir, World Endurance Championship (WEC) dan khususnya Le Mans 24 Jam tidak pernah semenarik ini.
Hal ini tercermin dari gelaran Le Mans 24 jam ke-92 yang kompeititf akhir pekan lalu, dengan Ferrari, Toyota, Porsche, dan Cadillac semuanya bertarung untuk kemenangan.
Lewat sudah hari-hari di mana satu pabrikan tidak memiliki saingan sama sekali, atau bahkan satu pabrikan mengunci podium dengan saingan yang tersingkir.
Kecepatan setiap mobil di Le Mans 2024 sangat dekat, sehingga para pembalap dan tim berusaha sekuat tenaga selama 24 jam penuh.
Meningkatnya partisipasi dan daya saing di WEC telah menghadirkan lebih banyak minat, yang akhirnya menjadi insentif bagi lebih banyak pembalap papan atas untuk bersaing di balap ketahanan.
Tercatat 16 mantan pembalap Formula berkompetisi di Le Mans tahun ini, dan banyak di antaranya berada di kategori Hypercar.
Aston Martin sudah mengonfirmasi masuknya mereka ke kelas Hypercar tahun depan jelang Le Mans 24 jam akhir pekan lalu, dan mereka akan menurunkan dua mobil pabrikan.
Selain Aston Martin, pabrikan mana lagi yang akan masuk ke dalam 'Hypercar boom' di masa depan?
McLaren
McLaren tampaknya menjadi pabrikan berikutnya yang memasuki kelas Hypercar di Le Mans.
Hal penting yang dapat diambil dari beberapa jam terakhir balapan pada hari Minggu adalah ketika CEO McLaren Zak Brown diwawancarai oleh Eurosport, bersama dengan salah satu rekannya.
Kedua pria tersebut mengindikasikan bahwa kelas Hypercar bisa jadi pilihan McLaren, yang masuk akal mengingat rival F1 mereka seperti Ferrari, Alpine, dan sekarang Aston Martin telah lebih dulu melompat ke kategori balap tertinggi di WEC.
Audi
Akan masuk ke F1 pada tahun 2026, Audi memiliki sejarah yang kaya dalam memenangkan Le Mans dan mungkin tergoda untuk kembali melakukannya di tahun-tahun mendatang.
Dalam beberapa hal, tidak ada lagi yang bisa dicapai Audi di Le Mans setelah menang di banyak kesempatan.
Namun, kesuksesan terakhir mereka di Le Mans 24 jam terjadi 10 tahun lalu. Dan setelah delapan tahun absen, jelas ada keinginan dari Audi untuk kembali ke akarnya di WEC dan Le Mans.
Namun, fokus mereka ke proyek F1 yang memulai debutnya tahun 2026 bisa saja menunda comeback mereka untuk sementara waktu.
Ford
Berbicara soal Ford dan balap ketahanan, kita tentu akan terlintas ke film Ford vs Ferrari yang rilis tahun 2019. Dan, bukan tidak mungkin mereka akan kembali memutus dominasi Ferrari di Le Mans 24 jam seperti yang dilakukan oleh Caroll Shelby dan Ken Miles di dekade 1960-an.
Pada tahun 2023 Ford menegaskan bahwa membangun prototipe Hypercar untuk WEC dan Le Mans bukanlah prioritas mereka. Namun di dunia balap, apapun bisa saja berubah.
Ford memiliki kekuatan brand dan reputasi yang dapat menarik minat banyak orang jika mereka membangun Hypercar baru. Dan tentu saja, Le Mans 24 jam akan mendapatkan keuntungan besar jika merek seperti Ford melakukan investasi semacam itu. .